pertama terjun di dunia flanel emang aku bingung banget gimana nentuin harga. secara kreasi ini ga bisa disamain dengan kreasi lain. kreasi flanel kebanyakan adalah handmade. yg membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kreatifitas. apalagi dengan perkembangan flanel sekarang ini yg maju pesat dalam model2nya.
jadi ga bisa dihargai murah (karna tenaga kita lebih banyak terkuras) tapi juga ga bisa dihargai mahal karna bentuknya yg kecil. jadi bingung kan?
cara satu2nya adalah dengan menghitung berapa banyak bahan yg dipakai, baru kemudian upah jahitnya. sempet minder sih lihat lapak senior2 itu. selain bagus2 juga dijual dengan harga yg murah2.
tapi kemudian pikir lagi deh. kita belum bisa disamain dengan para kakak2 senior itu. kenapa?
karna mereka sudah partai besar dan kita masih partai kecil.
jadi harga yg kita patok pun bisa jadi berbeda jauh dengan mereka. kecuali kita berani spekulasi dan sudah punya pelanggan tetap. baru deh berani kasih diskon banyak
tapi sejauh ini aku baru menjangkau pasar anak2 dan beberapa warung. pernah rasanya sedih banget saat beberapa orang berkomentar harga yg terlalu mahal. sampe aku memaksakan diri menjual kreasiku dengan harga murah, padahal aku kerjakan sampe tengah malam. kenapa sedih?
karna mereka hanya menghargai harganya, bukan menghargai seninya.
aku inget sebuah postingan Mbak Nupi yg menegaskan bahwa kita itu menjual barang seni. jadi kalo dihargai murah, itu artinya kita juga menghargai karya kita rendah. aku masih teringat terus tuh kata2 itu. yg akhirnya aku jadikan patokan. jadi aku ga lagi memaksakan diri menjual kreasiku dengan harga murah.
tapi bukan berarti dengan harga mahal juga. jadi disesuaikan modal dan tenaga yg sudah kita keluarkan.
meski kadang masih sedih saat ada yg memandang karyaku sebelah mata (maksudnya pandangannya seakan mengatakan "Hah kayak gini aja 30ribu") tapi ga usah ambil pusing. itu artinya mereka ga ngerti seni. hehe
keep crafting !
Minggu, Februari 26, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
tester komen
Posting Komentar